Kecelakaan atau bencana dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, seperti halnya kecelakaan lalu lintas, kecelakaan rumah tangga, kecelakaan kerja, dan sebagainya. Perawat sebagai lini terdepan dalam pelayanan gawat darurat harus mampu menangani masalah yang diakibatkan kecelakaan dengan cepat dan tepat, dengan pendekatan asuhan keperawatan yang mencakup aspek bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual. Oleh karena itu perawat dituntut untuk memiliki kompetensi dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler. Salah satu upaya dalam peningkatan kompetensi tersebut dilakukan melalui pelatihan.
Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) merupakan salah satu pelatihan dasar bagi perawat dalam menangani masalah kegawatdaruratan akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler. Penanganan masalah tersebut ditujukan untuk memberikan bantuan hidup dasar sehingga dapat menyelamatkan nyawa dan meminimalisir kerusakan organ serta kecacatan penderita.
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
- Melakukan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
- Melakukan penilaian awal (initial assessment).
- Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan pernafasan dan jalan nafas(airway dan breathing).
- Melakukan penatalaksanaan pasien akibat trauma: kepala dan spinal, thorak dan abdomen, musculoskeletal dan luka bakar.
- Melakukan penatalaksanaan pasien dengan gangguan sirkulasi.
- Melakukan penatalaksanaan kegawatdaruratan kardiovaskuler.
- Melakukan penatalaksanaan proses rujukan.
- Melakukan triage pasien.
- Melakukan penatalaksanaan kasus gawat darurat pada masa pandemik covid 19
Pelatihan dasar ini ditujukan bagi calon perawat, yang berada pada masa pendidikan keperawatan di semester terakhir. Untuk mempertahankan dan mengembangkan kompetensi keperawatan gawat darurat (emergensi) bagi perawat yang bekerja, telah dipersiapkan pelatihan keperawatan emergensi dasar, intermediate dan advanced.
Dengan adanya peningkatan kebutuhan kompetensi yang dimiliki oleh perawat dalam menangani kegawatdaruratan khususnya akibat trauma dan gangguan kardiovaskuler sehingga banyak penyelenggara pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan tersebut dengan nama pelatihan yang beragam. Dengan demikian diperlukan standar kurikulum pelatihan pada area Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) secara nasional dengan mengacu pada standar internasional.
Oleh karena itu, standar kurikulum pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) ini digunakan sebagai acuan bagi penyelenggara pelatihan. Materi dan jumlah jam pembelajaran dalam standar kurikulum ini tidak boleh dikurangi namun dapat ditambahkan apabila ada kekhususan dari penyelenggara pelatihan.
Pada masa pandemik covid 19 kasus kegawatdaruratan masih tinggi, bahkan di IGD menjadi kasus tertinggi, karena kegawatdaruratan pada kasus Kardiovaskuler dan Trauma bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, dan pertolongan pada kasus ini tidak bisa ditunda.
Pelatihan BTCLS pada masa pandemik ini sangatlah penting untuk tetap dilaksanakan tetapi dengan menggunakan protokol kesehatan yang sangat ketat, sehingga tujuan dari pelatihan dapat tercapai dan peserta serta pelatih aman dari penularan covid 19.