PELATIHAN KEPERAWATAN

Luka akut adalah luka yang sembuh sesuai dengan waktu dan konsep penyembuhan luka. Contoh luka akut adalah luka paska bedah, luka terkena benda tajam segera, luka bakar, luka kecelakaan dll. Manajemen luka akut bisa melalui tiga cara penyembuhan, yaitu penyembuhan secara primer, sekunder, dan tersier. Penyembuhan primer yaitu adanya sobekan tanpa kehilangan jaringan kulit sehingga dapat dirapatkan kembali menggunakan alat bantu. Tindakannya berupa pencucian luka, dikeringkan, dan dirapatkan menggunakan alat bantu, dan ditutup oklusif. Penyembuhan sekunder, karena adanya kehilangan jaringan maka diperlukan kegiatan yang merangsang granulasi, dan epithelisasi. Penyembuhan sekunder, dimana luka primer terkontaminasi dan diperlukan wound bed preparation, kemudian luka dirapatkan kembali dengan alat bantu,

Teknik penjahitan yang digunakan dalam menjahit luka disesuaikan dengan keadaan/ kondisi luka dan tujuan penjahitan. Secara umum, teknik penjahitan dibedakan menjadi :   Simple Interupted Suture (Jahitan Terputus/Satu-Satu),  Running Suture/ Simple Continous Suture (Jahitan Jelujur),   Running Locked Suture (Jahitan Pengunci/ Jelujur Terkunci/ Feston),  Subcuticuler Continuous Suture (Subkutis), Mattress Suture (Matras : Vertikal dan Horisontal),

Salah satu capaian kompetensi mahasiswa dalam keperawatan Gawat Darurat dan Keperawatan Medikal Bedah adalah menjahit luka , khususnya penatalaksanaan luka akut. dimana skills kompetensi ini diberikan kepada mahasiswa semester 5 (lima). Kompetensi pelatihan ini dilakukan dengan 2 metode yaitu metode Seminar dan Workshop dimana sesi 1 dilakukan dengan memberikan konsep materi dan Quiz, lalu dilanjutkan dengan simulasi praktek dan ujian praktek secara individu guna meningkatkan kepercayaan diri perawat dan skills memegang instrumen serta pemahaman tentang penatalaksanaan luka akut.